Sekadau (Suara Sekadau) – Sungai Sekadau yang dahulu dikenal dengan kejernihan dan kesejukannya, kini semakin keruh dan kehilangan pesonanya. Perubahan kondisi sungai yang menjadi ikon Kabupaten Sekadau ini menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan warga, terutama mereka yang selama ini bergantung pada air sungai untuk kebutuhan sehari-hari.Kondisi sungai Sekadau yang semakin keruh akibat pencemaran di perhuluhan, Senin (20/10/2025).SUARASEKADAU/SK
Aji Saprudin, warga asli Sekadau, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi sungai saat ini. Ia mengenang masa ketika air Sungai Sekadau begitu jernih hingga ikan-ikan terlihat jelas di dasar sungai.
“Dulu air Sungai Sekadau ini bening sekali, bahkan kita bisa lihat ikan berenang di dasarnya. Sekarang sudah keruh, apalagi setelah banyak aktivitas di hulu,” ujarnya saat ditemui, Senin (20/10/2025).
Aji menduga penyebab utama kekeruhan air berasal dari aktivitas manusia di bagian hulu, seperti penambangan dan pembukaan lahan yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan. Aktivitas tersebut membuat sedimen dan lumpur terbawa arus hingga ke hilir, mengotori aliran sungai yang menjadi sumber kehidupan warga.
“Kalau musim hujan, air jadi coklat pekat. Mau mandi atau mencuci pun harus mikir dua kali,” tambahnya.
Perubahan kondisi Sungai Sekadau tak hanya mengurangi kenyamanan masyarakat, tetapi juga berpotensi mengganggu ekosistem perairan dan membahayakan kesehatan warga yang masih mengandalkan air sungai untuk mandi, mencuci, dan kebutuhan lainnya.
Warga berharap pemerintah daerah bersama instansi terkait segera turun tangan menertibkan aktivitas yang merusak lingkungan di wilayah hulu sungai. Selain penegakan hukum, masyarakat juga menginginkan adanya program pemulihan lingkungan yang berkelanjutan agar kualitas air Sungai Sekadau dapat kembali pulih.
“Kalau tidak dijaga, anak cucu kita nanti tidak akan tahu lagi seperti apa jernihnya Sungai Sekadau dulu,” tutup Aji dengan nada haru.
Sungai Sekadau selama ini bukan sekadar sumber air, tetapi juga simbol identitas budaya dan sejarah masyarakat setempat. Kini, menjaga dan memulihkan kejernihan sungai menjadi tanggung jawab bersama agar keindahan dan kehidupan yang dulu melekat di Sungai Sekadau dapat kembali seperti sediakala.[SK]