Sekarang ia tidak dapat melihat dengan normal.
Putra sulungnya, Syahpri mengatakan sekitar tahun 2005 lalu ibunya sudah tidak bisa melihat.
"Karena ia bilang tidak dapat melihat, kami bawa berobat ke rumah sakit di Sintang 2 kali, ke rumah sakit Antonius 1 kali dan ke rumah sakit Sudarso 1 kali," ungkap Syahpri (25/3).
Ahmad putra Rosmani lainnya menambahkan pihak rumah sakit menyatakan mata sang ibu tidak bisa dioperasi.
"Awalnya kami kira ibu menderita katarak. Tapi pihak rumah sakit mengatakan ibu kami syaraf matanya putus sehingga tidak bisa di operasi, " jelasnya.
Di katakan pula bahwa keluhan ibunya adalah merasa sakit di bagian kedua matan seperti tertusuk jarum dan kemudian badannya bergetar.
Minggu 24 maret 2019 kemarin, Rosmani dilarikan ke UGD Puskesmas Nanga Belitang lantaran sakit yang ia alami kembali menyerang.
Lantaran takut ada hal lain, keluarganya pun memilih agar yang bersangkutan di rawat di UGD Puskesmas Belitang.
Ahmad menuturkan, keterangan sementara dari pihak Puskesmas menyatakan ibunya itu hanya menderita kekurangan darah yang membuat badannya terasa lemah.
Untuk berobat, Rosmani kesulitan biaya. Sayangnya, yang bersangkutan belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Sementara suaminya juga sudah berusia lanjut.*
Penulis : Mohammad Sandi
Editor : Benidiktus G Putra
.jpeg)
.jpeg)
