![]() |
Kolase suarasekadau.co.id |
SEKADAU (Suara Sekadau) - Wakil Ketua I DPRD Sekadau, Handi merasa prihatin dengan tercemarnya sungai yang menjadi sumber air utama masyarakat KM 34 Sungai Kijang, Jalan Kayu Lapis.
Politisi Gerindra ini menegaskan, pihak yang merasa melakukan pembersihan lahan hingga menyebabkan keruhnya air sungai harus bertanggungjawab.
"Kita minta investor yang membuka lahan disana untuk membuka mata dan hati, melihat ke bawah. Jangan investasi dan mencari keuntungan, namun masyarakat dirugikan," kata Handi (24/1).
Jika melihat situasi yang terjadi di Sungai Kijang, Handi melihat hal tersebut sudah merupakan sebuah pelanggaran.
"Dalam waktu tidak lama akan kita utus komisi 2 yang membidangi pertanian dan perkebunan untuk crosscheck ke lapangan. Apabila fakta di lapangan menunjukan pelangaran maka akan kita bentuk pansus sesuai tugas dan fungsi DPRD," kata Handi serius.
Ia juga mendesak agak tuntutan masyarakat agar dibangun sumber air bersih pengganti segera direalisasikan dan tidak digantung-gantung.
"Tuntutan masyarakat wajib direalisasikan oleh invesyor. Perda CSR sudah kita sahkan sehingga wajib dipatuhi semua investor di Kabupaten Sekadau," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, msyarakat Sungai Kijang kilometer 34 Kayu Lapis mengeluh kesulitan memperoleh air bersih.
Sarel, salah satu warga Sungai Kijang mengatakan sungai di kampung mereka yang menjadi satu-satunya sumber air sudah mulai tercemar.
"Kalau hujan turun, air sungai menjadi keruh," kata Sarel dikonfirmasi melalui sambungan telepon, (22/1) kemarin.
Dengan begitu, air sungai tidak layak lagi untuk dikonsumsi.
Menurut Sahrer, hal tersebut terjadi baru-baru ini, atau diduga sejak pembersihan lahan (land clearing) di perhuluan sungai untuk areal perkebunan kelapa sawit milik salah satu perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Sekadau.
"Dulu tidak seperti itu," tutur Sarel.
Dikatakan Sarel, warga disana sudah meminta kepada perusahaan yang mengelola lahan di wilayah tersebut agar mengganti sumber air bersih untuk masyarakat.
"Supaya dibangun sumber air bersih di kampung kami," ucapnya.*
Penulis : Benidiktus G Putra