![]() |
Sambas,(Suara Sekadau) - Para petani di Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas, mulai merasakan dampak signifikan dari berfungsinya Jembatan Sungai Sambas Besar (JSSB) terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya pada sektor pertanian. Sejak jembatan tersebut resmi digunakan, distribusi berbagai hasil panen menjadi jauh lebih lancar dan efisien.
Ketua Kontak Tani Nelayan Indonesia (KTNI) Kabupaten Sambas, Suhardi, mengatakan kehadiran JSSB menjadi angin segar bagi petani di wilayah Jawai.
“Dengan terbangunnya Jembatan Sungai Sambas Besar, kami para petani benar-benar merasakan kemudahan,” ujarnya, Senin (24/11/2025).
Suhardi menjelaskan bahwa sebelum adanya jembatan, akses distribusi hasil pertanian sangat terbatas dan sering terhambat. Kini, komoditas seperti kelapa, jeruk, buah naga, pisang, hingga gabah bisa diangkut ke pusat pemasaran dengan lebih cepat.
“Bukan hanya kelapa, tapi juga gabah, buah naga, pisang, dan komoditas lain ikut terdongkrak. Jawai memang daerah penghasil kelapa dan buah-buahan. Kehadiran jembatan ini sangat mendukung ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Meski membawa banyak manfaat, Suhardi menilai masih ada infrastruktur pendukung yang perlu segera ditingkatkan. Ia menyoroti minimnya penerangan dan fasilitas keamanan di sekitar jembatan.
“Kalau kami melintas malam hari, penerangan masih minim. Kondisi gelap bisa memicu tindak kejahatan. Kami berharap ada tambahan lampu dan CCTV untuk meningkatkan keamanan,” katanya.
Selain penerangan, masyarakat juga berharap pemerintah dapat memperlebar jalan penghubung dari JSSB menuju Kecamatan Jawai agar arus kendaraan lebih lancar, terutama saat hari besar dan musim libur.
“Kami berharap setelah jembatan yang diresmikan Presiden Prabowo ini berfungsi, jalan penghubungnya juga bisa diperlebar,” tutur Suhardi.
Menurutnya, volume kendaraan meningkat drastis pada waktu-waktu tertentu seperti Idulfitri dan libur panjang, ketika wisatawan berdatangan ke objek wisata di Jawai.
“Setiap musim libur, kunjungan wisatawan meningkat dan sering menyebabkan kemacetan. Karena itu jalan perlu diperluas,” jelasnya.
Suhardi optimistis peningkatan infrastruktur pendukung seperti pelebaran jalan poros dapat memberikan efek domino terhadap sektor ekonomi lainnya, termasuk pariwisata.
“Kalau akses jalannya diperlebar, pemasukan dari sektor wisata juga akan meningkat. Wisatawan pun bisa datang kapan saja, termasuk malam hari, tanpa khawatir terhambat,” ujarnya. (SK)
