Kubu Raya (Suara Sekadau) – Cuaca ekstrem yang melanda wilayah pesisir Kubu Raya dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur desa. Salah satu wilayah terdampak paling parah adalah Desa Nipah Panjang, Kecamatan Batu Ampar.
Dihantam Abrasi Akses Jalan di Nipah Panjang Kubu Raya Rusak Berat.SUARASEKADAU/SK
Kepala Desa Nipah Panjang, Mochtar, mengungkapkan bahwa jalan dan jembatan penghubung utama warga rusak berat akibat terjangan banjir rob dan abrasi yang menggerus tanah di bawah badan jalan.
“Sebagian ruas jalan beton dan kayu ambruk ke badan parit besar yang selama ini menjadi jalur utama warga menuju sentra kebun dan pelabuhan nelayan. Kerusakan ini sudah kami laporkan sejak awal tahun, namun semakin parah setelah pasang tinggi air laut dan hujan deras datang bersamaan. Kini warga kesulitan melintas, bahkan anak sekolah dan pedagang terpaksa memutar jauh,” kata Mochtar, Selasa (28/10/2025).
Menurutnya, rob tinggi telah menjadi ancaman tahunan bagi wilayah pesisir Kubu Raya, namun intensitasnya meningkat signifikan sejak akhir 2023 hingga 2025. Selain merendam pemukiman, rob juga mempercepat abrasi tanah gambut dan bibir sungai, sehingga beberapa jembatan kayu runtuh dan akses antar desa terputus.
“Kami berharap adanya koordinasi lintas lembaga antara pemerintah kabupaten, provinsi, dan BNPB agar rehabilitasi pasca-rob tidak tertunda. Kawasan pesisir barat Kubu Raya adalah wilayah produktif dengan potensi perikanan dan kelapa yang tinggi, sehingga akses jalan sangat vital untuk ekonomi lokal,” ujarnya.
Mochtar menambahkan, masyarakat berharap adanya perencanaan pembangunan yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim.
“Kami tidak ingin setiap tahun akses jalan ambruk karena pasang naik. Diperlukan mitigasi berbasis adaptasi iklim agar pembangunan jalan dan jembatan di kawasan pasang surut memperhitungkan kenaikan muka air laut dan pola hujan ekstrem,” tegasnya.
Pemerintah desa bersama warga berharap agar pemerintah daerah segera melakukan peninjauan langsung dan mengambil langkah cepat agar roda ekonomi masyarakat tidak terus terganggu oleh bencana yang berulang setiap tahun.[SK]