Sintang (Suara Sekadau) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, pada Selasa (28/10/2025) menyebabkan banjir besar melanda Desa Nanga Bayan. Ketinggian air yang mencapai pinggang orang dewasa membuat aktivitas warga lumpuh total dan sebagian besar kendaraan roda dua terendam.
Diguyur Hujan, Desa Nanga Bayan Ketungau Hulu Terendam Banjir.SUARASEKADAU/SK
Sekretaris Camat Ketungau Hulu, Sanudin, membenarkan kondisi tersebut dan menyebut banjir kali ini cukup parah.
“Banjir setinggi pinggang orang dewasa menyebabkan alat transportasi utama masyarakat terendam, sehingga seluruh aktivitas warga di Desa Nanga Bayan terhenti total,” ujarnya.
Tim Ekspedisi Patriot Tim 9 Output 1 yang merupakan kolaborasi Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Tanjungpura (Untan) juga berada di lokasi saat kejadian. Mereka telah hampir dua bulan melakukan riset evaluasi kawasan transmigrasi, termasuk Desa Nanga Bayan yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Menurut anggota tim, banjir di wilayah tersebut bukan pertama kalinya terjadi. “Banjir sudah sering melanda desa ini, namun hingga kini belum ada solusi permanen atau langkah preventif untuk mengatasinya,” ungkap salah satu anggota tim.
Kepala Desa Nanga Bayan, Widiyanto, mengatakan bahwa perlu adanya evaluasi serius terhadap sistem saluran air di wilayahnya.
“Perlu bantuan untuk evaluasi saluran air agar kejadian seperti ini bisa diminimalisir dan tidak mengganggu aktivitas warga,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa dampak banjir menimbulkan penyakit kulit di kalangan warga.
Kondisi Desa Nanga Bayan sendiri memprihatinkan. Infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan air bersih masih sangat terbatas. Jalan yang berlumpur memperparah kesulitan warga, terutama saat banjir datang.
Tim Ekspedisi Patriot berharap kunjungan dan penelitian mereka dapat memberikan masukan strategis bagi pemerintah dalam memperbaiki tata ruang dan mitigasi bencana di kawasan perbatasan tersebut.
“Diperlukan pemetaan yang jelas terhadap akses jalan dan sistem drainase agar masyarakat Nanga Bayan dapat hidup lebih aman dan nyaman ke depannya,” tutup Widiyanto.[SK]