 |
| Zakaria (kiri), Yodi Setiawan (kanan) |
"Kita tahu bahwa di setiap rumah sakit, puskesmas, atau klinik sangat membutuhkan alat pelindung diri sesuai standar. Kita ingin anggaran tersebut digunakan dengan tepat. Termasuk untuk pengadaan alat rapid test yang juga sangat diperlukan," ujar Yodi (10/4).
Yodi yang juga ketua komisi II DPRD Sekadau mendukung agar pandemi covid-19 dapat tertangani dengan maksimal.
Ia mengaku belum tahu secara jelas anggaran yang dipergunakan untuk persiapan penanganan covid 19.
"Saya belum tahu pos anggaran mana yang digeser pihak TAPD eksekutif. Kami di DPRD tetap punya fungsi pengawasan terhadap setiap anggaran yang ada di dalam APBD, maupun itu hibah atau bantuan sosial. Kami berhak untuk mengingatkan eksekutif jika bantuan ataupun anggaran yang di peruntukkan tidak sesuai dengan kebutuhan," ucapnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Sekadau Zakaria menjelaskan Pemkab Sekadau melakukan refocusing anggaran APBD untuk membiayai penanganan bidang kesehatan, penanganan dampak ekonomi, dan penanganan social safety need untuk penanganan covid-19.
"Ketiganya sebesar 13,8 miliar rupiah," jelas Zakaria.
Mekanisme tersebut, tambah Zakaria, sesuai dengan Perppu pengganti UU nomir 1 tahun 2020 dan Inpres nomor 20 tahun 2020.
"Sumber pergeseran DID bidang Kesehatan, DAK non fisik kesehatan, pergeseran kegiatan bagian, SKPD dan BTT," terang Zakaria.*
Penulis : tim liputan
Editor : Benidiktus G Putra
.jpeg)
