|

BNNP Kalbar Ungkap Harga Sabu Termurah di Indonesia, Hanya Rp300 Ribu per Paket Kecil

Sebanyak 6 orang tersangka dihadirkan oleh BNNP Kalbar dalam konferensi pers pemusnahan barang bukti narkoba di Pontianak, Kalbar, pada Kamis (06/11/2025).SUARASEKADAU/SK
Pontianak (Suara Sekadau) – Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Barat, Brigjen Pol. Totok Lisdiarto, mengungkap fakta mengejutkan bahwa harga narkotika jenis sabu di Kalbar merupakan yang termurah di Indonesia, yakni sekitar Rp300 ribu per paket kecil.

“Ternyata di Kalbar ini paling murah untuk narkotika. Sabunya sekitar Rp300 ribu,” ujar Totok saat konferensi pers pemusnahan barang bukti tindak pidana narkotika di Pontianak, Kamis (6/11/2025).

Menurut Totok, harga yang relatif murah tersebut disebabkan oleh letak geografis Kalbar yang berbatasan langsung dengan Malaysia, menjadikannya jalur masuk utama penyelundupan narkoba dari luar negeri.

“Untuk sementara kita perbatasan darat yang paling banyak. Untuk jalur lain, laut itu di Kaltim dan Kaltara. Kalau di sini, masih belum ada Kalbar darat semua (diduga) dari Malaysia,” jelasnya.

Kondisi ini, kata Totok, membuat Kalimantan Barat rentan menjadi pasar sekaligus jalur transit distribusi narkotika untuk wilayah lain di Indonesia. Karena itu, pihaknya memperkuat sinergi dengan berbagai instansi, termasuk TNI dan aparat pengamanan perbatasan (Pamtas).

“Ya sudah kolaborasi, yang punya wilayah itu Pamtas. Kita koneksi dengan Pamtas dan teman-teman yang ada di sini,” ujarnya.

Totok menegaskan, tingginya peredaran narkoba tidak hanya disebabkan oleh suplai, tetapi juga tingginya permintaan dari masyarakat. Oleh sebab itu, BNNP Kalbar tidak hanya fokus pada penindakan hukum, tetapi juga mengedepankan upaya pencegahan dan rehabilitasi.

“Kami sudah bekerja sama semuanya bagaimana pengguna ini untuk rehab. Kalau bicara penindakan, kita mungkin sudah berhasil. Pokoknya kalau tanyakan di lapas itu, 60–70 persen isinya kasus narkotika,” tegasnya.

Selain memperketat pengawasan di jalur perbatasan, BNNP Kalbar juga akan melakukan razia rutin di tempat hiburan malam, serta memperluas program life skill bagi masyarakat terdampak narkoba agar mereka bisa kembali produktif.

“Kami juga akan melakukan razia secara berkala. Dan untuk pengembangan masyarakat yang terpapar maupun daerah yang dianggap rawan, kita lakukan pelatihan life skill bersama Pemda dan seluruh stakeholder,” ungkapnya.

Dengan harga sabu yang tergolong sangat murah, Totok menilai peran masyarakat menjadi kunci utama dalam memutus mata rantai peredaran narkoba.

“Hiburan malamnya gak dilarang ya, narkobanya ini yang dilarang. Jadi kami minta masyarakat juga ikut menjaga lingkungannya,” pungkasnya.[SK]

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini